Sabtu, 18 Desember 2021

Cloud Kitchen, Konsep Bisnis Kuliner Baru di Era Covid-19

 

 

Pembatasan layanan makan di tempat dan konsumen yang membatasi aktifitas keluar rumah selama pandemi membuat pelaku bisnis kuliner atau F&B perlu mencari alternatif lain agar bisnis mereka tidak gulung tikar. Dari sinilah, konsep bisnis pesan antar semakin berkembang dengan pesat. Layanan pesan antar memungkinkan pelaku usaha tetap bisa mempertahankan dan bahkan inovasi ini bisa membuat usaha mereka dikenal lebih luas.

Sebenarnya, konsep layanan pesan antar ini sudah ada sebelum pademi covid, namun tidak bisa dipungkiri bahwa covid semakin memicu perkembangannya. Layanan pesan antar memungkinkan konsumen tidak perlu keluar rumah dan mengantri lama di restoran untuk mendapatkan makanan. Mereka hanya perlu memesan secara online, maka makanan akan datang di depan mata. Dengan begitu, konsep ini tidak hanya menguntungkan pelaku bisnis dan konsumen, tetapi juga ikut mendukung upaya pemerintah dalam menekan perkembangan virus.

Konsep bisnis food delivery melahirkan konsep bisnis baru bernama cloud kitchen, atau yang biasa disebut juga sebagai dapur virtual. Sesuai namanya, cloud kitchen tidak melayani dine-in atau makan ditempat, tetapi hanya melayani dengan sistem pesan antar/ delivery. Cloud kitchen adalah dapur khusus untuk membuat menu–menu yang akan dikirimkan kepada konsumen lewat jasa pengiriman atau driver.

Cloud kitchen berupa dapur besar yang terdiri atas beberapa sekat atau bilik dimana bilik dapur ini akan disewakan kepada pelaku bisnis kuliner yang disebut juga sebagai pemilik dapur. Dengan kata lain, di dalam cloud kitchen terdapat beberapa pelaku usaha dengan merek dan jenis restoran berbeda yang beroperasi di tempat yang sama.

Cloud Kitchen salah satunya dipopulerkan oleh Rebel Foods, perusahaan cloud kitchen yang berbasis di India. Perusahaan ini telah berekspansi di berbagai Negara, termasuk Indonesia dan Arab. Di India sendiri, Rebel Foods cukup mendominasi, setidaknya perusahan ini memiliki lebih dari 235 dapur dan 1.600 restoran yang tersebar di berbagai kota. Sementara di Indonesia, Rebel food diketahui menjalin kerja sama dengan Gojek dimana ini melengkapi layanan superapps yang telah dimiliki Gojek. Gojek memberi nama platform cloud kitchen mereka dengan nama “Dapur Bersama GoFood” yang diperuntukkan untuk mitra UMKM kuliner.

Selain “Dapur Bersama GoFood”, pemain cloud kitchen lain yang mendominasi di Indonesia yaitu YummyKitchen dari Yummy Corp, GrabFood Kitchen dari Grab, Kita Kitchen, Everplate, Telepot dan berbagai cloud kitchen lain.

Bukan rahasia lagi, membuka sebuah bisnis kuliner membutuhkan modal yang cukup besar. Mulai dari membangun atau menyewa tempat (dimana membangun tempat di lokasi strategis membutuhkan biaya lebih besar), menyediakan fasilitas dapur berupa perlengkapan dan peralatan masak, dan berbagai modal lainnya. Ini kadangkala yang membuat pelaku bisnis merasa bimbang untuk memulai usaha. Sehingga akhirnya mengurungkan niat untuk memulai usaha karena kendala modal.

Sehingga, kemunculan cloud kitchen dikira dapat membuka peluang baru bagi UMKM kuliner yang ingin coba memulai ataupun mengembangkan usaha kuliner mereka tanpa perlu banyak modal. Hal ini disebabkan karena menyewa dapur di cloud kitchen tidak membutuhkan modal sebanyak membuka restoran sendiri. Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa poin keuntungan yang mungkin bisa didapatkan dari cloud kitchen.

Menghemat biaya operasi. Cloud kitchen menyiapkan dapur dengan segala fasilitasnya, yaitu perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat menu. Pelaku bisnis hanya membayar sewa dapur di cloud kitchen, lalu sudah bisa langsung beroperasi tanpa harus memikirkan menyewa ruangan khusus ataupun membeli alat-alat. Dengan konsep layanan pesan antar, maka pelaku bisnis tidak perlu memikirkan lokasi paling strategis dan tata letak fisik yang pastinya akan membutuhkan biaya lebih besar. Pelaku usaha juga tidak perlu menambah biaya untuk membuat lokasi dine –in atau makan ditempat, karena semua pesanan akan langsung dikirim secara delivery menggunakan jasa pengiriman. Menariknya lagi, dengan sistem ini, pelaku usaha juga bisa menekan jumlah pegawai yang seharusnya diperlukan untuk melayani konsumen saat makan ditempat.

Fokus pada kualitas. Dengan cloud kitchen, pemilik dapur bisa lebih fokus pada kualitas makanan mereka karena tidak perlu memikirkan untuk melayani konsumen ditempat ataupun memikirkan tata letak fisik, lokasi strategis dan fasilitas tempat. Mereka bisa lebih fokus memaksimalkan kualitas makanan, yang mencakup rasa, higienitas, hingga pengemasan.

Lebih bebas berinovasi. Selain fokus pada kualitas, pelaku bisnis juga bisa lebih bebas berinovasi untuk membuat dan mencoba menu-menu baru. Jika menu baru ini disukai oleh konsumen, maka menu ini bisa dimasukkan ke dalam daftar menu terbaru. Tidak mustahil kalau ternyata menu coba-coba yang kamu bikin justru bisa menjadi menu paling favorit.

Menjaga arus Kas. Beberapa cloud kitchen menerapkan sistem bagi hasil keuntungan sehingga mitra tidak perlu membayar sewa dimuka setiap tahunnya. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua pemilik cloud kitchen menerapkan kerjasama seperti ini jadi kamu sebagai mitra perlu mengetahui dulu bagaimana sistem pembayaran sewa di cloud kitchen yang hendak kamu sewa.

Itulah beberapa poin yang bisa kamu pertimbangkan apakah memilih menggunakan jasa cloud kitchen atau membangun tempat sendiri. Yang pasti, apapun itu, baik itu memilih jasa cloud kitchen ataupun ingin membuka tempat sendiri, kamu perlu mempersiapkan dan mempertimbangkan segala halnya dengan matang.  


 illustrasi by : ayindeabdulmajeed44/pixabay

 

  

 

   

   




EmoticonEmoticon